Buku Artikel

  • Home
  • Driver
  • Program
  • Penyakit
  • Download
  • Artikel
Home » Archive for 2014

Sunday, 28 December 2014

MIOKARDITIS

ASKEP PADA KLIEN MIOKARDITIS


DEFINISI MIOKARDITIS
Miokarditis adalah peradangan atau  inflamasi pada miokardium.Peradangan ini dapat disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit.

TANDA DAN GEJALA
Gejala Miokarditis yang sering ditemukan:
Ø  Takikardia.
Peningkatan suhu akibat infeksi menyebabkan frekuensi denyut nadi akan meningkat lebih tinggi.
Ø  Bunyi jantung melemah, disebabkan penurunan kontraksi otot jantung . Katub-katub mitral dan trikuspidalis tidak dapat ditutup dengan keras
Ø  Auskultasi: gallop, gangguan irama supraventrikular dan ventricular
Ø  Gagal Jantung.
Dekompensasi jantung terutama mengenai jantung sebelah kanan.

PATOFISIOLOGI
¨  Jantung merupakan organ otot. Bila serabut otot sehat, jantung dapat berfungsi dengan baik meskipun ada cedera katup yang berat; bila serabut otot rusak maka hidup dapat terancam.Miokarditis dapat menyebabkan dilatasi jantung, thrombus dalam dinding jantung, infiltrasi sel darah yang beredar disekitar pembuluh koroner dan diantara serabut otot dan degenerasi serabut otot itu sendiri.

LANJUTAN
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar :
Ø  Invasi langsung ke miokard.
Ø  Proses immunologis terhadaP  miokard.
Ø  Mengeluarkan toksin yang   merusak miokardium.




PROSES MIOKARDITIS VIRAL ADA 2 TAHAP:
¨  Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus ke miokard, replikasi virus dan lisis sel.
¨  Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system immune akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody terhadap miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus.

ETIOLOGI
Ø  Virus
Ø  Jamur
Ø  Bakteri
Ø  Parasit
Ø  Protozoa
Ø  Spirozeta
Ø  Proses hipersensitifitas;seperti  demam rematik

MENIFESTASI KLINIS
Ø  Tergantung pada  jenis infeksi dan derajat kerusakan jantung.
Ø  Kelelahan, dispnu, berdebar-debar .
Ø  Rasa tidak nyaman di dada dan perut.
Ø  Bunyi jantung tambahan, gallop, dan bisingsistolik.
Ø  Denyut nadi alternans  ( pergantian denyut lemah dan kuat  secara reguler.

KLASIFIKASI
•  Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak diketahui.
•   Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri
•   Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
•   Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons radang sekunder.
•   Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan oleh peradangan kronik.


LANJUTAN
•Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut    terisolasi yang ditandai dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.
•Hypersensitivity myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi alergi yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide, penicillin, dan metildopa.
•Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri, virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak miokardium melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis.

LANJUTAN
•         Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatiK.
•         Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.
•         Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin serangga atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.
•         Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada tuberkulosa.
•         Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah (Dorland, 2002).

PEMERIKSAAN DIAGNOSA
ž          Laboratorium
ž          Elektrocardiograf
ž          Foto thorak
ž          Ekokardiograf
ž          Radio Nuclide Scaning dan Magnetic                                 
ž          Biopsy endomiokardial




PENATA LAKSANA
¨  Penanganan pada pasien dengan Miokarditis adalah:
¨  Pasien diberi pengobatan kusus terhadap penyebab yang mendasari (penisilin untuk streptokokus hemolitikus).
¨  Pasien dibaringkan ditempat tidur untuk mengurangi beban jantung. Berbaring juga membantu mengurangi kerusakan miokardial residual dan komplikasi miokarditis.
¨  Fungsi jantung dan suhu tubuh harus selalu dievaluasi.
¨  Bila terjadi gagal jantung kongestiv harus diberikan obat untuk memperlambat frekuensi jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi.

KOMPLIKASI
¨  Komplikasi yang terjadi bila terkena Miokarditis adalah :
¨        Kardiomiopati
¨        Payah jantung kongresif
¨        Efusi pericardial
¨        AV block total
¨        Trobi kardiak
¨        Gagal jantung



0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
01:18

Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan

Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan

Pendahuluan
ü  Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal
ü  Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling familier dengan kita karena berbagai kemudahannya yang kita pergunakan sehari – hari.





Contoh:
Bilangan desimal:
ü  5185.6810 = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2
= 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x0.1 + 8x0.01
ü  Bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1})
100112  =  1 ´ 16 + 0 ´ 8 + 0 ´ 4 + 1 ´ 2 + 1 ´ 1  =  1910                   

        MSB LSB
ü  101.0012   = 1x4 + 0x2 + 1x1  +  0x.5 +  0x.25 + 1x.125 = 5.12510














Macam-Macam Sistem Bilangan

Konversi Radiks-r ke decimal

n  Rumus konversi radiks-r ke desimal:
n  Contoh:
n  11012 = 1´23  + 1´22  +  0´21  +  1´20
              = 8 + 4 +0+ 1 =  1310
n  5728  = 5´82  +  7´81  +  2´80
             = 320 + 56 + 2 =  37810
n  2A16 = 2´161  + 10´160
            = 32 + 10 = 4210




Konversi Bilangan Desimal ke Biner
n  Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan Biner: Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
n  Contoh: Konversi 17910  ke biner:
  179 / 2 = 89 sisa 1   (LSB)
            / 2 = 44 sisa 1
                / 2 = 22 sisa 0
                    / 2 = 11 sisa 0
                      / 2 = 5 sisa 1
                          / 2 = 2 sisa 1
                             / 2 = 1 sisa 0
                                / 2 = 0 sisa 1 (MSB)
n       Þ  17910  =  101100112                            
n                           MSB        LSB 

Konversi Bilangan Desimal ke Oktal
n  Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan oktal: Gunakan pembagian dgn 8 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
n  Contoh: Konversi 17910  ke oktal:
n       179 / 8 = 22 sisa 3   (LSB)
n                      / 8 = 2 sisa 6
n                              / 8 = 0 sisa 2 (MSB)
n       Þ  17910  =  2638                       
n                        MSB   LSB 



Konversi Bilangan Desimal ke Hexadesimal
n  Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan hexadesimal: Gunakan pembagian dgn 16 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
n  Contoh: Konversi 17910  ke hexadesimal:
n       179 / 16 = 11 sisa 3   (LSB)
n                      / 16 = 0 sisa 11 (dalam bilangan hexadesimal berarti B)MSB
n       Þ  17910  =  B316
n                               
n                       MSB  LSB 

Konversi Bilangan Biner ke Oktal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan oktal, lakukan pengelompokan 3 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB
n  Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan oktal
n  Jawab : 10  110  011
n               2      6     3
n  Jadi 101100112 = 2638

Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Oktal ke Biner yang harus dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan oktal ke 3 digit bilangan biner

n  Contoh Konversikan 2638 ke bilangan biner.
n  Jawab:  2       6      3
n            010   110   011
n  Jadi 2638 = 0101100112 Karena 0 didepan tidak ada artinya kita bisa menuliskan 101100112

Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal, lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB
n  Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan heksadesimal
n  Jawab : 1011  0011
n                 B       3
n  Jadi 101100112 = B316

Konversi Bilangan Hexadesimal ke Biner
Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan Hexadesimal ke 4 digit bilangan biner

n  Contoh Konversikan B316 ke bilangan biner.
n  Jawab:  B       3
n           1011   0011
n       Jadi B316 = 101100112



0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
01:06

SIKLUS SISTEM INFORMASI PENGANTAR INFORMATIKA

SIKLUS SISTEM INFORMASI PENGANTAR INFORMATIKA



Siklus Hidup Pengembangan Metode pengembangan Sistem Informasi meliputi beberapa tahap secara umum sebagai berikut :



1.      Perencanaan
2.      Analisis
3.      Perancangan
4.      Pengembangan
5.      Penggunaan
Tahap Perencanaan Tujuan :
1.      menentukan ruang lingkup proyek
2.      mengenali berbagai area permasalahan potensial
3.      mengatur urutan tugas
4.      membuat dasar untuk pengendalian 

Tahap Analisis Tujuan : penelitian sistem yang telah ada dengan target merancang sistem yang baru atau diperbarui
Langkah-langkah :
1.      sosialisasi penelitian sistem
2.      pengorganisasian tim proyek
3.      mendefinisikan kebutuhan sistem informasi
4.      menyiapkan usulan rancangan
5.      menerima / menolak rancangan

Tahap Perancangan Tujuan : menentukan operasi dan data yang dibutuhkan oleh sistem baru
Langkah :
1.      menyaipakan rancangan sistem terperinci
2.      mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
3.      mengevaluasi berbagai alternatif sistem
4.      memilih konfigurasi terbaik
5.      menyiapkan usulan penerapan

Tahap Pengembangan Tujuan : memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan sebuiah sistem yang bekerja
Langkah :
1.      merencanakan pengembangan
2.      mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
3.      menyiapkan basisdata
4.      melatih pengguna
5.      masuk ke sistem baru

Tahap Penggunaan Tujuan : menggunakan sistem baru, melakukan penelitian formal untuk menilai sejauh mana kinerja sistem baru dan memeliharanya
Langkah :
1.      menggunakan sistem baru 
2.      mengaudit sistem baru
3.      memelihara : memperbaiki kesalahan, memutakhirkan, dan meningkatkan lagi system


Semoga bermanfaat bagi mahasiswa yang lagi belajar mata kuliah pengantar informatika.
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
00:55

Sistem Bilangan

1. SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan
l  positional value system : sistem nilai berdasarkan letak/posisi




an-1 = angka yang paling kiri,
R = Angka dasar dari pada sistem bilangan
n = cacah angka yang menunjukan bilangan bulat
 m = cacah angka yang menunjukkan bilangan pecahan

l  Sistem Bilangan Puluhan :


Biner, Oktal , Hexadesimal
l  Biner : hanya dua macam simbol angka, yaitu ”0” dan ”1”
                                è R=2
l  Oktal : 7 simbol angka, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
                                è R=8
l  Hexadesimal : 16 simbol angka, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Huruf-huruf A, B, C, D, C dan F secara berturut-turut bernilai 10, 11, 12, 13, 14, 15
                                èR=16

Biner, Oktal, Hexadesimal [2]
l  Biner : 101,012= (5,25)10
  


     Oktal :



l  Hexadesimal : 



Konversi
l  Desimal – Biner
                                118 : 2 = 59 sisa 0                             7 : 2 =  3 sisa 1
                                59 : 2 = 29 sisa 1                  3 : 2 =  1 sisa 1
                                29 :2 = 14 sisa 1                   1 : 2 =  0 sisa 1
                                14 : 2 =   7 sisa 0                                  0 : 2 =  0 sisa 0
                                                (118)10 = (01110110)2
                                0.8125 x 2 = 1,625                       0,500  x 2 = 1,000
                                0,625  x 2 = 1,250                        0,000  x 2 = 0,000  
                                0,250  x 2 = 0,500
                                                (0.8125)10 = (0,11010 )2


Desimal – Biner
                                118 : 2 = 59 sisa 0                            
                                59 : 2 = 29 sisa 1                               
                                29 :2 = 14 sisa 1                
                                14 : 2 =   7 sisa 0 
 7 : 2 =  3 sisa 1
3 : 2 =  1 sisa 1
1 : 2 =  0 sisa 1
0 : 2 =  0 sisa 0
                                (118)10 =
(01110110)2

Konversi [2]
l  Biner – Oktal
bilangan biner dikelompokkan atas 3 bit
1  011  001  111 = (1)  (3)   (1)  (7)8        
l  Biner – Hexadesimal
bilangan biner dikelompokkan atas 4 bit
10  1100  1111   = (2)    (C)     (F)16

Komplemen
l  Komplemen R dari bilangan N


l  Komplemen R-1 dari bilangan N



R = Basis                                                               n = digt bil.bulat
                N = Bilangan                                                       m = digit bil. Pecahan
Komplemen R dapat diperoleh dengan menambahkan 1 ke angka paling kanan dalam komplemen R-1

Pengurangan Komplemen R
l  100100 - 100010 = 100100 + 011110   
 Komplemen R dari 100010 = 011110                         
Ada carry : positif
end carry dibuang.








l  100100 - 101100  = 100100 + 010100
Komplemen R dari 101100  = 010100 
Tidak ada carry : Negatif
Komplemen R kan hasil                                           

                                                                                


                                                                                                       - (001000)


Pengurangan Komplemen R-1
l  100100 - 100010 = 100100 + 011101                                 
Komplemen R-1 dari 100010 = 011101 
Ada carry : positif
end carry ditambahkan.





l  100100 - 101100 = 100010 + 010100          
Komplemen R-1 dari 101100 = 010100 
Tidak ada carry : Negatif
Komplemen R-1 kan hasil                          
                                                                                


                                                                                                              - (001000)



Penyajian Data



0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
00:48
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)
Find Us :

Cari Blog Ini

Translate

Label

  • Artikel
  • Handphone
  • Penyakit
  • Program

Entri Populer

  • Perubahan Fisiologi dan Psikologi Pada Masa Nifas dan Menyusui
    perubahan fisiologi dan psikologi pada masa nifas dan menyusui A.     Perubahan Sistem Kardio vaskuler masa nifas Sistem pereda...
  • Halusinasi Kinestetik
    HALUSINASI KINESTETIK PENGERTIAN HALUSINASI Halusinasi adalah pencerapan yang slah dari panca indera seseorangyang diakibatkan kar...
  • ASKEP PIELONEFRITIS
    ASKEP PIELONEFRITIS A.     Pengertian Pielonefritis Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang...
  • MIOKARDITIS
    ASKEP PADA KLIEN MIOKARDITIS DEFINISI MIOKARDITIS Miokarditis adalah peradangan atau  inflamasi pada miokardium.Peradangan ini da...
  • Sistem Dalam Kehidupan Manusia
    SISTEM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA A.SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Ekskresi adlah proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak...
  • Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
    Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan Pendahuluan ü   Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling...
  • ASKEP BAYI BERESIKO TINGGI
    ASKEP BAYI BERESIKO TINGGI A.      Pengertian l   Neonatus adalah organisme pada periode adaptasi kehidupan intra uterus ke keh...
  • Nama Latin Tumbuhan
    Nama Latin Atau Ilmiah Tumbuhan B erikut nama-nama latin ilmiah tumbuhan.bagi kawan2 yang mencari nama ilmiah tumbuhan Disini terlengka...
  • Sistem Bilangan
    1. SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan l   positional value system : sistem nilai berdasarkan letak/posisi a n-1 = angka yang p...
  • Struktur Percabangan
    Struktur Percabangan Jenis-jenis struktur percabangan Ø   Didalam bahasa pascal terdapat 2 jenis struktur percabangan, yaitu : ...

My Blog List

Powered by Blogger.

Arsip Blog

  • ►  2015 (11)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (8)
  • ▼  2014 (25)
    • ▼  December (25)
      • MIOKARDITIS
      • Sistem Bilangan dan Konversi Bilangan
      • SIKLUS SISTEM INFORMASI PENGANTAR INFORMATIKA
      • Sistem Bilangan
      • Contoh Format Makalah/Skripsi
      • Metode Ilmiah
      • Anemia
      • Contoh Cara Hitung Program Percabangan IF dan CASE
      • Contoh Karya Ilmiah
      • Sistem Dalam Kehidupan Manusia
      • Lenovo A369i
      • Oppo N1 Mini
      • Struktur Percabangan
      • Sistem Reproduksi Pada Manusia
      • Pengenalan Software
      • Asus Zenfone 4S A450CG
      • Himpunan Judul SI,SPK.SP.
      • Himpunan Istilah Akuntansi
      • Program Record(rekaman)
      • Cara Membuat slide microsoft powerpoint 2010
      • Nama Latin Tumbuhan
      • Contoh Surat Cuti Tahunan
      • Cara Menghitung nilai Rata-rata
      • Pengertian array atau larik
      • Cara mengaktif photoshop
Copyright 2014 Buku Artikel - All Rights Reserved
Design by Anis Mmulyadi - Published by terbaikdotcom.blogspot.com