Buku Artikel

  • Home
  • Driver
  • Program
  • Penyakit
  • Download
  • Artikel
Home » Penyakit »

Sunday, 4 January 2015

Gagal Ginjal


A.    Pengertian
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan uremia ( retensi urea dan sampah nitrogen dalam darah)




Gagal ginjal  atau penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan uremia yaitu retensi cairan dan natrium dan sampah nitrogen lain dalam darah. (Smeltzer, 2002).
Gagal ginjal kronik adalah penrurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten dan ireversibel (Arif, 1999).

B.     Etiologi
Glomerulonefritis, nefropati analgesik, nefropati refluks, ginjal polikistik, nefropati diabetik, penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, GOUT, dan tidak diketahui. Pada lanjut usia, penyebab gagal ginjal kronik yang tersering adalah progressive renal sclerosis dan pielonefritis kronis (Arif, 1999).

C.    Patofisiologi
            Penurunan fungsi renal menyebabkan penimbunan produk akhir metabolisme tertimbun dalam darah sehingga terjadi uremia. Selain itu penurunan dari filtrasi glomeruli juga dapat menyebabkan klirens kreatinin menurun dan kadar kreatinin serum meningkat. Ginjal tidak mampu untuk mengkonsentrasikan dan mengencerkan urin secara normal, akibatnya terjadi retensi cairan dan natrium yamg meningkatkan terjadinya edema. Penurunan dari fungsi ginjal juga menyebabkan produksi eritropoetin tidak adekuat menstimulasi sum-sum tulang untuk menghasilkan sel darah merah dan menyebabkan anemia yang disertai keletihan, angina, sesak napas, defisiemsi nutrisi dan kecenderungan untuk terjadi perdarahan gastrointestinal. Selain itu juga menurunkan kadar serum kalsium dan meningkatkan kadar fosfat serum. Penurunan kadar kalsium serum menyebabkan sekresi dari parathormon dan kelenjar parathiroid.
Adanya gagal ginjal tubuh tidak berespon terhadap peningkatan parathormon akibatnya kalsium ditulang menurun menyebabkan perubahan pada tulang dan penyakit tulang.

D.    Manifestasi klinis
Karena pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan memperlihatkan tanda dan gejala
1.   Gejala kardiovaskuler
Pada gagal ginjal kronis mencakup hipertensi ( akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sytem renin angiotensin-aldosteron) dan perikardirtis (iritasi pada lapisan pericardial oleh toksik uremik).
2.    Gejala Dermatologi
Yang sering terjadi mencakup rasa gatsl yang parah (pruritus), warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering dan bersisik, kuku tipis dan rapuh, butran uremik, suatu penumpukan kristal urea dikulit, saat ini jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif
3.   Gejala gastro intestinal
Sering terjadi dan mencakup : anoreksia, mual dan muntah, nafas bau amonia, ulserasi dan perdarahan pada mulut, konstipasi dan diare, perdarahan gastro intestinal.
4.   Respirasi
Edema paru, efusi pleura, pleuritis
5.   Neuromuskular
Lemah, gangguan tidur, sakit kepala, letargi, gangguan muskular, neuropati perifer, bingung, koma.
6.    Hematologi
Anemia, perdarahan meningkat



E.     Pemeriksaan diagnostik
1.      Urin
a.   Volume urin       : oliguri atau anuria
b.   Warna urin         : keruh
c.    BJ urin   : kurang 1,015
d.    Osmolalitas urin
e.    Klirens kreatinin menurun
f.    Natrium meningkat
g.   Proteinuria
2.      Darah
a.          BUN/ kreatinin meningkat
b.          Ht dan Hb
c.          Natrium serum

F.     Penatalaksanan
a.       Mengoptimalkan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
b.      Pengawasan terhadap berat badan, cairan dan urin
c.       Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang ginjal
d.      Mencegah dan mengatasi komplikasi

G.    Pengkajian
1. Aktifitas
Gejala : Kelelahan ekstrem, kalemahan, malaise
Gangguan tidur (insomnia / gelisah atau somnolen)
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak.
2. Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat hipertensi lama atau berat
palpatasi, nyeri dada (angina)



Tanda : Hipertensi, DUJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak , tangan.
Nadi lemah, hipotensi ortostatikmenunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir.
Pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
Kecenderungan perdarahan
3. Integritas Ego
Gejala : Faktor stress, contoh finansial, hubungan dan sebagainya.
Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda : Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan   kepribadian.
4. Eliminasi
Gejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap lanjut)
Abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda : Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria.
5. Makanan / cairan
Gejala : Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat badan (malnutrisi).
Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan amonia)
Penggunaan diurotik
Tanda : Distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir)
Perubahan turgor kulit/kelembaban
Edema (umum, targantung)
Ulserasi gusi, pendarahan gusi/lidah.
Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga
6. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, penglihatan kabur
Kram otot / kejang, syndrome “kaki gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremiras bawah.
Tanda : Gangguan status mental, contah penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor.
Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang.
Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis
7. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/ nyeri kaki
Tanda : Perilaku berhati-hati / distraksi, gelisah
8. Pernapasan
Gejala : Napas pendek, dispnea, batuk dengan / tanpa sputum kental dan banyak
Tanda : Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman.
Batuk dengan sputum encer (edema paru)
9. Keamanan
Gejala : Kulit gatal
Ada / berulangnya infeksi
Tanda : Pruritis
Demam (sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara aktual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal
Ptekie, area ekimosis pada kulit
Fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi
10. Seksualitas
Gejala : Penurunan libido, amenorea, infertilitas
11. Interaksi sosial
Gejala : Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.
12. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Riwayat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit polikistik, nefritis heredeter, kalkulus urenaria, maliganansi.
Riwayat terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.



A.    PENGKAJIAN

1.   Identitas Pasien
2.  RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit keturunan serta penyakit yang lainnya seperti yang diderita saat.
           
3.  RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
            Pasien mengeluhkan nyeri didaerah kepala. Pasien mengatakan pusing apabila melakukan aktivitas seperti berjalan.

4.      AKTIVITAS /ISTIRAHAT
Pasien mengeluh susah untuk beraktivitas karena pusing dan nyeri kepala

5.      SIRKULASI
Gejala (Data Subjektif)
Pasien tidak ada riwayat nyeri dada,  dan tidak ada palpitasi.
Tanda (Data Objektif)
Bunyi jantung normal (lub-dub), irama teratur, tidak ada mur-mur, pengisian kapiler kurang dari 2 detik, tidak ada varises di daerah tangan dan kaki.

Gejala (Data Subjektif )
Klien selalu memikirkan kondisinya saat ini. Bila mengalami masalah biasanya klien bercerita dengan istrinya dan selalu berserah diri pada Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari klien mengalami kesulitan keuangan dan biaya perawatan ditanggung oleh ASKESKIN.

Tanda (Data Objektif)
Klien tampak  tenang dalam menghadapi penyakitnya
7.      ELIMINASI
Gejala (Data Subjektif)
konsistensi lunak, warna kuning dan tidak ada menggunakan laksatif.
Tanda (Data Objektif )
 Bising usus terdengar aktif pada keempat kuadran abdomen (7 x/menit).



B. Analisa data

No
Data
Kemungkinan penyebab
Masalah
1
DS:
-          mengatakan nyeri pada kepala
-          skala nyeri ringan (3)

DO:
-  TD : 110/80  mmHg
-  N   : 84  x/menit
-  R    : 20 x/menit
Pasokan oksigen ke jaringan otak tidak adequat
Gangguan rasa nyaman nyeri
2
DS:
-            Pasien mengatakan badannya terasa lemah
-            Pasien mengatakan bila beraktivitas kepalanya pusing
DO:
-            kebutuhan klien dibantu oleh istrinya
penurunan produksi energi metabolic, prosedur dialisa

Intoleran aktivitas
3
DS:
-            pasien mengatakan urinnya keluar sedikit dan menetes
-            mengatakan urin yang keluar kira-kira 3 sendok makan
DO:
-          BUN:55 mg/dl
    ( 7 - 18 mg/dl )
-          Crea                        : 16,0 mg/dl
      ( 0,6  – 1,3mg/dl  )
-          Uric                        : 10,2 mg/dl 
       ( 2,3  –  7,5 mg/dl )
-            Obat captopril 12,5 mg
-            TD 110/80 mmHg
ketidakseimbangan cairan, kerja miokardial, dan tahanan vaskular sistemik.
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung

C. Rencana Keperawatan

No DX
Data
Tujuan dan KH
Intervensi
rasional
1
Nyeri berhubungan dengan  Pasokan oksigen ke jaringan otak tidak adequat ditandai dengan:
DS:
-          mengatakan nyeri pada kepala
-          skla nyeri ringan (3)


DO:
- pasien tampak memegang kepalanya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan rasa nyaman nyeri dapat teratasi dengan
KH:
-          TTV dalam batas normal
-          Pasien rileks
-          Skala nyeri 1
1.   Kaji karakteristik nyeri




2.    Ukur tanda-tanda vital


3.   Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

4.   kolaborasi dalam pemberikan analgetik

5.    kolaborasi dalam perencanaan tindakan medik (operasi)
1.  memberikan dasar untuk mengkaji perubahan pada tingkat nyeri dan mengevaluasi intervensi.
2.    sebagai indikator untuk mengetahui tingkat nyeri dan intervensi yang tepat selanjutnya.
3.  Untuk merelaksasikan otot-otot sehingga mengurangi rasa nyeri
4.  Analgetik cenderung  lebih efektif ketika diberikan secara dini pada nyeri.
5.   Mempercepat proses penyembuhan


2
Intoleransi aktifitas  fisik berhubungan dengan  penurunan produksi energi metabolic, keletihan ditandai dengan:
DS:
-            Pasien mengatakan badannya terasa lemah dan lelah
-            Pasien mengatakan bila beraktivitas (berjalan) kepalanya pusing dan nyeri
DO:

-            kebutuhan klien dibantu oleh istri


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan
KH:
-          klien dapat beraktivitas secara minimal
-          keluarga terlibat dalam aktivitas klien
-          kebutuhan dasar pasien terpenuhi seperti elliminasi, makan/minum, berpakaian, kebersihan.
1.      Kaji tingkat aktivitas klien.



2.   Dekatkan kebutuhan yang diperlukan oleh klien.

3.   Berikan kesempatan pada klien melakukan aktivitas mandiri.
4.   Libatkan keluarga dalam perawatan mobilitas fisik.


5.      Bantu ambulasi secara bertahap.

1.    mengetahui tingkat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan ADL pedoman untuk intervensi selanjutnya

2.      memudahkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari secra mandiri

3.      untuk mengetahui kemajuan yang dirasakan oleh klien
4.      partisipasi keluarga dapat membantu klien dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya.
5.      ambulasi yang tidak bertahap dapat menyebabkan kelelahan dan ambulasi bertahap dapat mencegah terjadinya cedera krisis situasi (kanker).
3
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan mempengaruhi volume sirkulasi, kerja miokardial, dan tahanan vaskular sistemik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam masalah resiko penurunan curah jantung dapat teratasi dengan KH:
-      TD dalam batas normal
-      Frekuensi jantung dalam batas normal
-      Nadi perifer kuat
  1. auskultasi bunyi jantung dan paru

  1. kaji adanya hipertensi

  1. kaji tingkat aktivitas
  2. awasi pemeriksaan laboratorium

  1. berikan obat anti hipertensi
  2. siapkan dialisis


  1. S3 atau S4 menunjukkan ketidaknormalan, adnya distensi jugularis menunjukkan GGK
  2. hipertensi bermakna dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron renin-angiotensin
  3. kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia
  4. ketidakseimbangan dapat mengganggu konduksi elektrikal dan fungsi jantung
  5. menurunkan tahanan vaskuler sistemik atau pengeluran renin
  6. penurunan ureum toksik dan memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit





f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
00:51

Belum ada komentar untuk " "

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Find Us :

Cari Blog Ini

Translate

Label

  • Artikel
  • Handphone
  • Penyakit
  • Program

Entri Populer

  • ASKEP PIELONEFRITIS
    ASKEP PIELONEFRITIS A.     Pengertian Pielonefritis Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang...
  • Halusinasi Kinestetik
    HALUSINASI KINESTETIK PENGERTIAN HALUSINASI Halusinasi adalah pencerapan yang slah dari panca indera seseorangyang diakibatkan kar...
  • Perubahan Fisiologi dan Psikologi Pada Masa Nifas dan Menyusui
    perubahan fisiologi dan psikologi pada masa nifas dan menyusui A.     Perubahan Sistem Kardio vaskuler masa nifas Sistem pereda...
  • MIOKARDITIS
    ASKEP PADA KLIEN MIOKARDITIS DEFINISI MIOKARDITIS Miokarditis adalah peradangan atau  inflamasi pada miokardium.Peradangan ini da...
  • Struktur Percabangan
    Struktur Percabangan Jenis-jenis struktur percabangan Ø   Didalam bahasa pascal terdapat 2 jenis struktur percabangan, yaitu : ...
  • Sistem Bilangan
    1. SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan l   positional value system : sistem nilai berdasarkan letak/posisi a n-1 = angka yang p...
  • Obat Pelangsing Tubuh Tiens
    Obat Pelangsing Tubuh Tiens Izin share>>> READY...... Bio->  1.PENINGGI            2. PELANGSING            3.PEMUTI...
  • Asus Zenfone 4S A450CG
    Asus Zenfone 4S A450CG Asus Zenfone 4S A450CG  merupakan smartphone berlayar 4,5 inci buatan produsen ternama asal taiwan yaitu Asus ...
  • Pengertian array atau larik
    ARRAY  ATAU LARIK v   Array atau larik merupakan jenis data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang mempunyai tipe data y...
  • Lenovo A369i
    LENOVO A369i    Lenovo A369i merupakan smartphone android harga terjangkau buatan produsen terkemuka asal china yaitu Lenovo . han...

My Blog List

Powered by Blogger.

Arsip Blog

  • ▼  2015 (11)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ▼  January (8)
      • Perubahan Fisiologi dan Psikologi Pada Masa Nifas ...
      • Penyakit Asma
      • Halusinasi Kinestetik
      • Kontrol Aksis Reproduksi
      • Asuhan Keperawatan Pada Klien Hipertensi
      • ASKEP PIELONEFRITIS
      • ASKEP BAYI BERESIKO TINGGI
      • Gagal Ginjal A.    Pengertian Gagal gi...
  • ►  2014 (25)
    • ►  December (25)
Copyright 2014 Buku Artikel - All Rights Reserved
Design by Anis Mmulyadi - Published by terbaikdotcom.blogspot.com