Gagal Ginjal
A. Pengertian
Gagal ginjal
kronik adalah gangguan fungsi yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit
sehingga menyebabkan uremia ( retensi urea dan sampah nitrogen dalam darah)
Gagal
ginjal atau penyakit ginjal tahap akhir
(PGTA) adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit yang dapat menyebabkan uremia yaitu retensi cairan dan natrium
dan sampah nitrogen lain dalam darah. (Smeltzer, 2002).
Gagal ginjal
kronik adalah penrurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten dan ireversibel
(Arif, 1999).
B.
Etiologi
Glomerulonefritis,
nefropati analgesik, nefropati refluks, ginjal polikistik, nefropati diabetik,
penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, GOUT, dan tidak diketahui. Pada
lanjut usia, penyebab gagal ginjal kronik yang tersering adalah progressive
renal sclerosis dan pielonefritis kronis (Arif, 1999).
C.
Patofisiologi
Penurunan fungsi renal menyebabkan
penimbunan produk akhir metabolisme tertimbun dalam darah sehingga terjadi
uremia. Selain itu penurunan dari filtrasi glomeruli juga dapat menyebabkan
klirens kreatinin menurun dan kadar kreatinin serum meningkat. Ginjal tidak
mampu untuk mengkonsentrasikan dan mengencerkan urin secara normal, akibatnya
terjadi retensi cairan dan natrium yamg meningkatkan terjadinya edema.
Penurunan dari fungsi ginjal juga menyebabkan produksi eritropoetin tidak
adekuat menstimulasi sum-sum tulang untuk menghasilkan sel darah merah dan
menyebabkan anemia yang disertai keletihan, angina, sesak napas, defisiemsi
nutrisi dan kecenderungan untuk terjadi perdarahan gastrointestinal. Selain itu
juga menurunkan kadar serum kalsium dan meningkatkan kadar fosfat serum.
Penurunan kadar kalsium serum menyebabkan sekresi dari parathormon dan kelenjar
parathiroid.
Adanya gagal
ginjal tubuh tidak berespon terhadap peningkatan parathormon akibatnya kalsium
ditulang menurun menyebabkan perubahan pada tulang dan penyakit tulang.
D.
Manifestasi klinis
Karena pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh
kondisi uremia, maka pasien akan memperlihatkan tanda dan gejala
1.
Gejala kardiovaskuler
Pada gagal ginjal kronis mencakup hipertensi ( akibat
retensi cairan dan natrium dari aktivitas sytem renin angiotensin-aldosteron)
dan perikardirtis (iritasi pada lapisan pericardial oleh toksik uremik).
2.
Gejala Dermatologi
Yang sering terjadi mencakup rasa gatsl yang parah
(pruritus), warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering dan bersisik, kuku
tipis dan rapuh, butran uremik, suatu penumpukan kristal urea dikulit, saat ini
jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif
3.
Gejala gastro intestinal
Sering terjadi dan mencakup : anoreksia, mual dan muntah,
nafas bau amonia, ulserasi dan perdarahan pada mulut, konstipasi dan diare,
perdarahan gastro intestinal.
4.
Respirasi
Edema paru, efusi pleura, pleuritis
5.
Neuromuskular
Lemah, gangguan tidur, sakit kepala, letargi, gangguan
muskular, neuropati perifer, bingung, koma.
6.
Hematologi
Anemia, perdarahan meningkat
E.
Pemeriksaan diagnostik
1. Urin
a.
Volume urin : oliguri atau
anuria
b. Warna urin : keruh
c. BJ urin : kurang 1,015
d. Osmolalitas urin
e. Klirens kreatinin
menurun
f. Natrium meningkat
g. Proteinuria
2. Darah
a. BUN/ kreatinin meningkat
b. Ht dan Hb
c. Natrium serum
F.
Penatalaksanan
a.
Mengoptimalkan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
b.
Pengawasan terhadap berat badan, cairan dan urin
c.
Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang ginjal
d.
Mencegah dan mengatasi komplikasi
G. Pengkajian
1. Aktifitas
Gejala : Kelelahan
ekstrem, kalemahan, malaise
Gangguan tidur (insomnia / gelisah atau somnolen)
Tanda : Kelemahan otot,
kehilangan tonus, penurunan rentang
gerak.
2. Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat
hipertensi lama atau berat
palpatasi, nyeri dada (angina)
Tanda : Hipertensi, DUJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan
pitting pada kaki, telapak , tangan.
Nadi lemah,
hipotensi ortostatikmenunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap
akhir.
Pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
Kecenderungan perdarahan
3. Integritas Ego
Gejala : Faktor stress,
contoh finansial, hubungan dan sebagainya.
Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda : Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang,
perubahan kepribadian.
4. Eliminasi
Gejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada
gagal ginjal tahap lanjut)
Abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda : Perubahan warna
urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria.
5. Makanan / cairan
Gejala : Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan
berat badan (malnutrisi).
Anoreksia,
nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan
amonia)
Penggunaan diurotik
Tanda : Distensi
abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir)
Perubahan turgor kulit/kelembaban
Edema (umum, targantung)
Ulserasi gusi, pendarahan gusi/lidah.
Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga
6. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala,
penglihatan kabur
Kram otot /
kejang, syndrome “kaki gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan
kelemahan, khususnya ekstremiras bawah.
Tanda : Gangguan status mental, contah penurunan lapang
perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan
tingkat kesadaran, stupor.
Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang.
Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis
7. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri panggul,
sakit kepala, kram otot/ nyeri kaki
Tanda : Perilaku
berhati-hati / distraksi, gelisah
8. Pernapasan
Gejala : Napas pendek, dispnea, batuk dengan / tanpa sputum
kental dan banyak
Tanda : Takipnea,
dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman.
Batuk dengan sputum encer (edema paru)
9. Keamanan
Gejala : Kulit gatal
Ada / berulangnya infeksi
Tanda : Pruritis
Demam (sepsis,
dehidrasi), normotermia dapat secara aktual terjadi peningkatan pada pasien
yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal
Ptekie, area ekimosis pada kulit
Fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi
10. Seksualitas
Gejala : Penurunan
libido, amenorea, infertilitas
11. Interaksi sosial
Gejala : Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu
bekerja, mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.
12. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Riwayat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal),
penyakit polikistik, nefritis heredeter, kalkulus urenaria, maliganansi.
Riwayat
terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
2. RIWAYAT
KESEHATAN MASA LALU
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit keturunan serta penyakit
yang lainnya seperti yang diderita saat.
3. RIWAYAT
KESEHATAN SEKARANG
Pasien mengeluhkan nyeri didaerah
kepala. Pasien mengatakan pusing apabila melakukan aktivitas seperti berjalan.
4.
AKTIVITAS /ISTIRAHAT
Pasien
mengeluh susah untuk beraktivitas karena pusing dan nyeri kepala
5.
SIRKULASI
Gejala (Data Subjektif)
Pasien tidak
ada riwayat nyeri dada, dan tidak ada
palpitasi.
Tanda (Data Objektif)
Bunyi jantung
normal (lub-dub), irama teratur, tidak ada mur-mur, pengisian kapiler kurang
dari 2 detik, tidak ada varises di daerah tangan dan kaki.
Gejala (Data Subjektif )
Klien selalu
memikirkan kondisinya saat ini. Bila mengalami masalah biasanya klien bercerita
dengan istrinya dan selalu berserah diri pada Allah SWT. Dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari klien mengalami kesulitan keuangan dan biaya perawatan
ditanggung oleh ASKESKIN.
Tanda (Data Objektif)
Klien
tampak tenang dalam menghadapi
penyakitnya
7.
ELIMINASI
Gejala (Data Subjektif)
konsistensi
lunak, warna kuning dan tidak ada menggunakan laksatif.
Tanda (Data Objektif )
Bising usus terdengar aktif pada keempat
kuadran abdomen (7 x/menit).
B. Analisa data
No
|
Data
|
Kemungkinan
penyebab
|
Masalah
|
1
|
DS:
-
mengatakan nyeri pada kepala
-
skala nyeri ringan (3)
DO:
- TD : 110/80 mmHg
- N : 84
x/menit
- R : 20 x/menit
|
|
Gangguan rasa
nyaman nyeri
|
2
|
DS:
-
Pasien mengatakan badannya terasa lemah
-
Pasien mengatakan bila beraktivitas kepalanya pusing
DO:
-
kebutuhan klien dibantu oleh istrinya
|
penurunan produksi energi metabolic, prosedur dialisa
|
Intoleran
aktivitas
|
3
|
DS:
-
pasien mengatakan urinnya keluar sedikit dan menetes
-
mengatakan urin yang keluar kira-kira 3 sendok makan
DO:
- BUN:55 mg/dl
( 7 - 18 mg/dl )
- Crea : 16,0 mg/dl
( 0,6
– 1,3mg/dl )
- Uric : 10,2 mg/dl
( 2,3
– 7,5 mg/dl )
- Obat
captopril 12,5 mg
- TD
110/80 mmHg
|
ketidakseimbangan cairan,
kerja miokardial, dan tahanan vaskular sistemik.
|
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
|