KONTROL AKSIS REPRODUKSI
GnRH
( Gonadotropin Releasing Hormon )
dan
Kimiawi
dan Evolusi
Ø GnRH merupakan neuropeptida
hipotalamus mengontol fungsi aksis
reproduksi.
Ø GnRH I : di neuron hipotalamus mengatur fungsi gonadotropin pituitary.
Ø GnRH II : di mesensefalon neurotransmiter.
Ø GnRH III : di neuron telensefalon di
ikan teleost.
Ø GnRH hipotalamus yang berasal dari m
RNA GnRH I yang berperan dalam aksis hipotalamus-pittuitary-gonad.
Distribusi
Anatomi
Ø
Neuron
GnRH : sel kecil, bentuk bipoler dan fusiformis, akson panjang dan tipis.
Ø
Lokasi
:
o
-
pada tikus : area rostral,
struktur diagonal broca, area septalis, hipotalamus
anterior.
o
- primata : medial basal hipotalamus, infundibulum, periventrikuler hingga ventrikulus tertius.
Perkembangan
Embrionik
n Neuron GnRH bermigrasi melewati
permukaan otak ke dalam hipotalamus.
n Kegagalan dalam bermigrasi :
sindroma Kalllman ( neuron GnRH tdk mencapai tujuan akhir, tdk menstimulasi
sekresi pituitary gonadotropin ). Tanda-tandanya :
- defek midline kongenital
- hipoplasi bulbus dan traktus
olfactorius : anosmia.
n Pemberian GnRH eksogen dapat
mengobati sindroma ini.
Kerja di
Pituitari
RESEPTOR
Ø
GnRH
berikatan dg reseptor membran sel di pituitari : menstimulasi sintesis dan
sekresi LH dan FSH.
Ø
Bila
stimulasi GnRH di pituitari menurun ( laktasi, < gizi) : reseptor GnRH di
pituitari juga turun.
Ø
Efek
GnRH menginduksi reseptornya : up regulation atau self-priming.
Ø
Up
regulation reseptor GnRH terhadap pituitari : jam sampai harian ( tergantung
besarnya penurunan GnRH sebelumnya ).
Ø
Ini
dapat mengakibatkan lonjakan produksi LH : menginduksi ovulasi di ovarium.
Ø
Paparan
kontinu terhadap GnRH : down regulation reseptor GnRH penurunan sintesis dan sekresi LH dan
FSH, disebut : desensitisasi.
Ø
Kosep
down regulation dpt utk mengobati anak dg Pubertas Prekok yang berasal dari
hipotalamus : GnRH agonis kerja panjang
down regulasi reseptor GnRH pituitari dan secara efektif menghentikan
aksis reproduksi.
Stimulasi
GnRH Pulsatil
Ø Denyut tunggal GnRH dan paparan
kronik pituitari terhadap GnRH pulsatil : menstimulasi sintesis LH dan FSH.
Ø Stimulasi GnRH pulsatil terhadap
pituitari : release LH ke aliran darah perifer.
Ø Faktor penting yang menentukan
sekresi dan release LH dan FSH : laju stimulasi GnRH pulsatil dari gonadotrop.
Sistem
Regulatorik
Ø Glutamat dan norepinefrin :
mengendalikan stimulasi aksis reproduksi.
Ø GABA dan peptida opiod endogen :
inhibitorik neuron GnRH.
Pengaturan
Umpan Balik
Ø Reseptor hormon steroid byk terdapat
di hipotalamus dan beberapa sistem saraf.
Ø Reseptor spesifik untuk progesteron
di regio hipotalamus otak : area preoptik, nukleus ventromedial dan
ventrolateral, nukleus infundibuler-arkuata.
Ø Reseptor androgen di nukleus
hipotalamus : nukleus arkuata, nukleus paraventrikuler, nukleus medial
preoptik, nukleus ventromedial dan di regio otak yang berhubungan dg
hipotalamus.
Ø Reseptor hormon steroid gonad jg
terdapat di pituitari anterior.
Ø Hormon steroid dpt merubah pola
release GnRH pulsatil dan gonadotropin melalui kerja di hipotalamus dan
pituitrai.
Ø
Di
hipotalamus : estradiol, progesteron dan testosteron memperlambat release GnRH ke aliran darah
porta ( umpan balik negatif ).
Ø
Umpan
balik negatif ini jg dapat berlangsung di tingkat pituitari, misal : estradiol
mampu berikatan dg pituitari :
o
menurunkan
sintesis dan release FSH dan LH
o
menurunkan
sensitivitas pituitari terhadap GnRH.
Ø
Pada
mamalia umpan balik negatif lebih banyak terjadi di tingkat hipotalamus.
o
Aksis
hipotalamus- pituitari sering di bawah pengaruh umpan balik negatif hormon
steroid gonad. Bila gonad diambil/ sekresi hormon steroid di supresi penurunan tingkat sirkulasi sekresi LH
dan FSH, contoh yang normal kejadian ini : wanita menopause.
o
Umpan
balik positif estradiol terjadi di hipitalamus : meningkatkan sekresi GnRH dan
di pituitari : meningkatkan responsivitas pituitari terhadap GnRH melalui
peningkatan reseptor GnRH baru
Regulasi
oleh Inhibin dan Aktivin
n Umpan balik negatif sekresi FSH di
pituitari jg dilakukan oleh inhibin.
Inhibin : hormon peptid yang dipoduksi
sel-sel folikel dan luteal ovarium dan sel sertoli di testis.
Inhibin secara selektif
mensupresi sekresi FSH tanpa supresi sekresi LH.
n Pitutari mampu memproduksi aktivin :
memfasilitasi release FSH. Kerja lain aktivin di pituitari : up regulation
reseptor GnRH, peningkatan release LH yang distimulasi GnRH.
n Aktivin dan Inhibin memiliki kerja
lokal di ovarium : mempengaruhi pertumbuhan dan difernsiasi sel granulosa,
responsivitas ovarium terhadap gonadotropin, produksi hormon steroid,
perkembvangan folikel, maturasi oosit.
Proses
perkembangan ovulasi
Regulasi
Siklus Ovarium
n Spermatogenesis pd pria terjadi
secara kontinu sepanjang usia dewasa.
n Pada wanita pelepasan ovum dari
ovarium dikontrol interaksi hormon yang diproduksi ovarium dg komponen aksis
reproduksi hipotalamus- pituitari.
n Pada manusia hari pertama siklus
merupakan hari pertama perdarahan menstruasi, saat itu terdapat folikel kecil
dan medium di ovarium, sel folikel memproduksi sejumlah kecil estradiol penurunan umpan balik negatif aksis
hipotalamus-pituitari, sekresi LH dan FSH akan naik.
n Korpus luteum regresi spontan
setelah 14 hari sekresi progesteron
dan estradiol berhenti mengurangi
umpan balik negatif dan meningkatkan sekresi LH dan FSH.
n Penurunan progesteron endometrium robek menstruasi.
Perkembangan
Awal dan Pubertas
n Selama perkembangan gestasional :
level gonadotropin menurun dan ditahan melalui peningkatan level steroid gonad
yang bersirkulasi.
n Pada post natal : penurunan sekresi
hormon reproduksi penurunan
stimulasi GnRH pada aksis reproduksi.
n Stimulasi ulang aksis reproduksi
pada pubertas terjadi pada akhir masa anak yg ditandai peningkatan gonadotropin
dan hormon steroid pada malam hari.
n Pada pubertas : penurunan inhibisi
antar sinaps terhadap sisitem neuronal GnRH dan peningkatan stimulasi neuron
GnRH, juga terjadi peningkatan reseptor glutamat, norepinefrin dan NPY di
hipotalamus.